Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Saat Ini
Pertumbuhan
ekonomi di Indonesia pada tahun 2012 ini layak dikatakan relatif stabil.
Meskipun nilai tukar IDR terhadap USD terbilang cukup rendah, yaitu dikisaran
Rp 9.100,- sampai Rp 9.300 / $. Seperti diketahui, kemarin lembaga pemeringkat
kelas dunia, Fitch’s Rating sudah menaikkan peringkat Indonesia dari BB+
menjadi BBB-. Sehingga perkiraaan rasio utang Indonesia sudah berada di bawah
25%. Ini merupakan peringkat yang setara dengan investment grade yang
berarti Indonesia masuk ke dalam kategori negara dengan investasi yang baik.
Hal
ini sangat menggembirakan karena mengingat usaha pemerintah yang terus
meningkatkan pertumbuhan ekonomi sampai di atas 6% dan menean defisit anggaran
dibawah 2,5%. Mengingat krisis financial yang sedang di melanda Amerika Serikat
dan Eropa, Indonesia cukup aman karena tidak tepengaruh dampak krisis tersebut.
Direktur
Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito di Jakarta yang
mengatakan dalam tiga tahun terakhir pasar dalam negeri tumbuh cukup tinggi
dibanding negara tetangga. Sehingga, menurutnya, ditengah kondisi ekonomi
global yang belum kondusif akan membuat investor asing melakukan perlindungan
asetnya, kondisi itu akan menimbulkan potensi “capital inflow” terhadap negara
yang memiliki pertumbuhan positif. “Pasar kita dalam tiga tahun terakhir tumbuh
luar biasa, negara tetangga tenggelam. Kita positif, asing melakukan aset
‘protectian’ akan menimbulkan potensi pasar yang lebih tinggi di dalam negeri
karena mereka melihat Indonesia sangat menarik karena pertumbuhannya tiga besar
di dunia,” ucap dia.
Pertumbuhan
sektor wirausaha dalam negeri pun dikatakan cukup baik. Hal ini ditunjukkkan
dengan tumbuhnya jumlah wirausahawan di Indonesia yang melonjak tajam dari
0,24% menjadi 1,56% dari jumlah penduduk. Saat ini Badan Pusat Statistik (BPS)
nasional mengungkapkan di Indonesia kini ada 55, 53 juta UMKM dan 54 juta lebih
diantaranya adalah usaha mikro. Kemenkop optimistis tahun 2014 pertumbuhan
wirausaha ke titik ideal minimal 2% dapat tercapai.
Dari
wawancara khusus VIVAnews dengan Direktur Bank Dunia untuk Indonesia,
Stefan G. Koeberle, di ruang kerjanya di Jakarta, 4 Agustus 2011. Ia mengatakan
masyarakat kelas menengah di Indonesia tumbuh signifikan. Selama lebih dari 10
tahun pertumbuhannya dua kali lipat. Ini artinya pertumbuhan kelas menengah
yang semakin besar akan meningkatkan permintaan pelayanan yang lebih baik,
menuntut pendidikan lebih baik, infrastruktur lebih baik, dan konsumsi lebih
besar.
Faktor
inilah yang akan mengubah pola investasi yang berkembang di Indonesia. Akan ada
banyak investor yang masuk ke sini karena Indonesia adalah negara dengan
pertumbuhan pasar konsumsi yang tinggi. Namun, ada juga implikasinya bagi
pemerintah, yaitu harus memuaskan kebutuhan yang semakin meningkat dan aspirasi
masyarakat.
Oleh
karena itu, pemerintah diharap bisa mendorong pertumbuhan Indonesia sebaik
mungkin dengan banyaknya peluang yang ada, baik dari sektor investasi, saham
obligasi. Sehingga pemerintah mampu menarik investor asing untuk menanamkan
modalnya di Indonesia.
Dibalik
membaiknya perekonomian Indonesia, masih ada beberapa sektor yang harus
dibenahi oleh pemerintah. Beberapa sektor ini apabila dapat diperbaiki tentunya
dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik lagi. Berikut
adalah beberapa sektor yang harus ditangani oleh pemerintah
1.
Pengangguran
Masalah
pengangguran adalah masalah yang paling sulit diatasi di Indonesia, hal ini
disebabkan karena kurang meratanya pembangunan daerah dan tidak adanya lapangan
kerja yang cukup. Sehingga dalam konteks negatif dengan banyaknya angka
pengangguran dapat menimbulkan efek kriminalitas demi terpenuhinya tuntutan
hidup. Dalam hal ini pemerintah seharusnya mampu membangun industri dalam
negeri sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak sehingga dapat
mengurangi angka pengangguran.
2.
Sumber Daya Manusia
Seperti
kita ketahui Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA)
yaitu kaya akan hasil laut, agraris dan pertambangan. Akan tetapi mayoritas
dari sektor ini dikelola oleh pihak asing, hal ini terjadi karena kurang
mumpuninya kualitas SDM Indonesia. Hal ini terjadi karena kurang bagusnya sektor
pendidikan di Indonesia dalam menghasilkan kualitas SDM yang ada.
3.
Inflasi
Inflasi
diwarnai dengan kenaikan harga-harga komoditi secara umum. Seperti saat ini
harga BBM dipastikan naik. Untuk asumsi inflasi, jika pemerintah melakukan
pembatasan BBM, semula BI memperkirakan angka inflasi ada di level 4,4%. Tapi,
dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dan TTL, maka
inflasi diperkirakan sekitar 6,8% – 7,1%. Hal ini sangat memprihatinkan, dan
pastinya akan memberatkan masyarakat. Dalam konteks ini pemerintah harus cermat
dalam mengambil keputusan.
4.
Korupsi
Indonesia
merupakan salah satu negara dengan jumlah korupsi tertinggi, ini sudah dimulai
sejak kepemimpinan Presiden Soeharto pada masa orde baru, akan tetapi saat itu
kasus korupsi tidak banyak diketahui karena kekuasaan mampu menutupinya.
Dan
sampai sekarang ini, masalah korupsi tidak bisa hilang. Hal ini disebabkan
karena kurangnya pengawasan terhadap sistem pemerintahan dan keberpihakan hukum
kepada orang-orang yang memiliki kuasa.
5.
Kesejahteraan Penduduk
Saat
ini mayoritas penduduk Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan.
Sehingga dapat dikatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum bisa
mengatasi angka kemiskinan. Hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab
pemerintah dimana berusaha dan berupaya untuk mengurangi angka kemiskinan.
Sumber
Referensi:
Kesimpulannya ialah :
Perekonomian di Indonesia pada tahun 2012 ini mengalami grafik yang relatif/cukup stabil di bandingkan dengan tahun-tahun yang sebelumnya.
Perekonomian di Indonesia pada tahun 2012 ini mengalami grafik yang relatif/cukup stabil di bandingkan dengan tahun-tahun yang sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar